Tampilkan postingan dengan label Article. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Article. Tampilkan semua postingan

Marine Robotic Systems

Marine robotic systems are used in deep sea discovery. The robots are usually called Autonomous Surface Vehicles (ASVs) or Autonomous Underwater Vehicles (AUVs). There are many problems in developing the systems, such as:
  • complicated communications - limited bandwidth
  • non-obvious vehicles position measurement
  • current and wind disturbances
  • manipulability with a floating-base manipulator
Why marine robotic systems are important? This is because of the use in the near future. They are:
  • homeland security
  • rise inspection
  • intelligent sampling
  • networked robotic ocean observatories
  • expanding the quantity and quality of data available
  • sensing and performing mechanical work in hazardous area or where humans cannot go
*Summary of IEEE RAS Magazine, Deep Sea Discovery

Perkembangan Artificial Intelligence

Perkembangan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) terinspirasi dari alam. Pada awalnya terinspirasi oleh kemampuan manusia, seperti sistem yang mampu meniru perilaku manusia ataupun yang mampu meniru cara berpikir manusia. Misalnya sistem pakar (expert system) yang mampu melakukan emulasi kepakaran seseorang, dengan keunggulan untuk diagnosis. Atau jaringan syaraf tiruan (artificial neural network) yang meniru cara belajar manusia, terinspirasi dari sistem syaraf manusia. Ada lagi sistem fuzzy (fuzzy system) untuk menerapkan bahasa manusia pada mesin, dengan merefleksikan cara berpikir manusia.

Kemudian perkembangan bergeser dengan melihat alam yang lebih luas lagi, tidak terbatas hanya meniru manusia. Salah satu contoh adalah algoritma genetika (genetic algorithm), yang mengemulasikan evolusi dalam biologi. Ingat proses evolusi DNA? Bagi yang dapat biologi di SMA, buka lagi tentang reproduksi DNA. Ada tahap seleksi, crossover, dan mutasi. Itu semua digunakan pada algoritma ini. Setelah manusia dan evolusi DNA, perkembangan beralih ke peniruan hewan karena dirasa komputasi peniruan manusia kompleks dan berat. Misalnya swarm intelligence, terinspirasi dari perilaku kelompok hewan-hewan seperti kumpulan burung yang bermigrasi, pasukan lebah atau semut.

Semut, dari hewan sekecil itu dengan otak yang kecil juga, tapi dapat menyelesaikan masalah (mengangkut makanan besar) jika mereka berkelompok. Lalu setelah diketahui bahwa semut dan hewan-hewan lain meninggalkan pheromone sebagai salah satu bentuk komunikasi, maka hal itu dijadikan metode.

Sekarang AI bergeser lagi, mulai melirik hal-hal yang lebih sederhana lagi tetapi lebih luas. Misalnya melirik cara kerja amuba untuk diimplementasikan. Cara kerja, cara hidup bakteri dan virus pun dilirik untuk dibuat menjadi metoda AI. Makin mini hal yang ditiru, tapi perkembangan makin luas. Bukan cuma itu, sekarang sistem imunitas tubuh pun dibuat algoritmanya. Jadi tidak terbatas pada hal-hal individual/kelompok saja. Dari banyaknya metode dan algoritma AI yang terinspirasi dari alam, hal di alam yang manakah yang membuatmu ingin mengembangkannya?

Intelligent Transportation Systems (ITS)

Transportasi, memiliki pengertian perjalanan manusia dan pergerakan barang. Seiring dengan semakin majunya peradaban manusia, maka semakin maju pula sarana transportasi. Dewasa ini perkembangan transportasi diupayakan untuk disentuh oleh aspek otomasi. Dan otomasi transportasi ini merupakan salah satu bidang ilmu dengan penanaman teknologi robotika.

Secara global, dalam otomasi transportasi, bidang ilmu yang berkaitan antara lain adalah robotika, elektronika, komputer, kendali, komunikasi, kecerdasan artifisial. Dan semua itu bisa dilingkupi oleh satu bidang ilmu, yakni robotika. Dalam robotika dikenal istilah khusus untuk otomasi transportasi, yaitu vehicle robotics (robotika kendaraan). Vehicle robotics ini memiliki keuntungan sebagai berikut :
  • Aspek ekonomi. Aspek ini bisa dicapai antara lain dengan pencapaian konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, reduksi jumlah kecelakaan, optimisasi rute, koordinasi antara kendaraan dan tempat pemberhentian/stasiun yang akan mengurangi waktu perjalanan dan juga ongkos transportasi.
  • Aspek sosial, misalnya manuver berkendara yang tidak sah dapat dihindari secara otomatis. Lalu misalnya orang yang lemah, anak kecil, lansia akan mendapatkan keuntungan lebih dari aspek mobilitas dengan mengendarai kendaraan otomatis, yang membuat mereka tidak merasa rendah diri atau merasa lemah untuk bersosialisasi.
  • Aspek lingkungan, seperti peningkatan kapasitas jalur tentunya akan mengurangi kebutuhan perluasan jaringan jalan. Konsumsi bahan bakar yang lebih rendah juga berarti mengurangi emisi lingkungan.
  • Aspek personal, masyarakat akan menikmati transportasi otomatis secara nyaman dan aman (comfort and safety) dengan seutuhnya.
Untuk lebih meningkatkan pencapaian keuntungan tersebut, dalam robotika dibentuk bidang ilmu yang khusus membahas otomasi transportasi, yaitu Intelligent Transportation Systems (ITS). ITS mengendalikan aliran manusia, kendaraan, dan informasi untuk mencapai ruang informasi dan transportasi yang mulus. Bidang ilmu yang berkaitan dengan ITS tidak hanya robotika, teknik mesin dan teknik sipil juga termasuk.

Beberapa contoh riset yang berkaitan dengan ITS antara lain penentuan trajectory konvoi trailer yang mengangkut komponen Airbus A380, yang melintasi beberapa kota Prancis menuju Toulouse sepanjang 200 km. Konvoi diharapkan berjalan konstan dan sampai tepat waktu, dan sang driver diberi navigator berupa komputer yang dapat membantu navigasi terutama menghindari rintangan dalam perjalanan.

Contoh lain adalah sistem embedded (a special-purpose computer system built into a larger device) untuk mobil secara real-time. Dewasa ini mobil telah ditanami banyak sistem elektronika yang membantu pengemudi untuk lebih mudah dalam berkendara. Misalnya untuk pengereman, navigasi menggunakan GPS, pengaturan spion, pengaturan bahan bakar, menjaga jarak dengan kendaraan di depannya, dan lain-lain. Kini telah dikenal CC (cruise control), ACC (adaptive CC), dan CACC (cooperative ACC). Yang menjadi masalah di sini adalah aspek real-time. Proses komputasi yang cukup berat akan mengakibatkan timbulnya delay, sehingga kendaraan tidak akan bereaksi secara cepat. Sehingga dikembangkan berbagai metoda untuk mengatasi masalah tersebut.

Riset lain misalnya adalah tracking all traffic, berupa algoritma computer vision untuk memonitor kendaraan, pejalan kaki, maupun keramaian. Riset ini bertujuan untuk mengurangi kecelakaan saat pejalan kaki menyeberang, terutama di persimpangan jalan, sekolah, rumah sakit, perlintasan kereta api, maupun even olah raga. Hal ini diperlukan untuk membuat regulasi lalu lintas yang lebih baik lagi.

Ada juga riset pendeteksi kendaraan dengan kamera mobile, untuk mendeteksi midrange (jarak untuk menjaga kendaraan tetap di tengah jalan), jarak dengan kendaraan lain, dan kendaraan lain yang melewati kendaraan tersebut. Sehingga kendaraan dapat berjalan secara otomatis di jalan raya.

Contoh lain adalah cooperative autonomous driving, konsep kendaraan cerdas untuk saling berbagi jalan. Kendaraan ini akan berjalan sendiri secara otomatis, tanpa pengemudi. Atau juga kendaraan cerdas tanpa pengemudi, yang setiap tahunnya dilombakan di Amerika, diselenggarakan oleh DARPA. Awal mulanya lomba ini hanya mengejar tujuan kendaraan cerdas yang harus melewati rute tertentu, dan yang mencapai finish tercepat adalah pemenangnya. Namun sekarang lomba lebih diarahkan untuk membuat kendaraan cerdas yang dapat digunakan untuk perang dalam kota.

/* Foto diambil dari http://www.eng.nus.edu.sg/EResnews/0206/sf/sf_1.html

Robotics in the Future

Field of robotics that will shape the future, not only the field, but also the world.

  • Space Robotics
  • Surgical Robotics
  • Self-Reconfigurable Robotics
  • Humanoid Robotics
  • Social Robotics and Human-Robot Interaction
  • Service, Assistive and Rehabilitation Robotics
  • Educational Robotics
  • Ethical Implications

Taken from The Robotics Primer, Maja J. Mataric

Metodologi Penelitian dan Sistematika Laporan

Ini adalah catatan metodologi penelitian (riset) dan sistematika pelaporannya yang biasa saya gunakan.

Metodologi Penelitian


Ada tahap-tahap dalam melakukan penelitian, yaitu :
  • menemukan masalah
  • mencari alternatif pemecahan masalah
  • menentukan pilihan pemecahan masalah (spesifikasi dan batasan, arsitektur sistem)
  • perancangan dan realisasi sistem
  • pengujian
  • analisis
  • kesimpulan dan tindak lanjut

Terkadang, penelitian kita terpaksa di-cut, misalnya karena keterbatasan biaya atau waktu (masalah waktu ini sering kali dijumpai oleh mahasiswa karena harus cepat lulus). Jadi, tujuan besar dari suatu penelitian belum tercapai dalam target waktu yang singkat. Oleh karena itu, dibuatlah tujuan penelitian dalam beberapa tahap. Ada tahap yang panjang, menengah, dan pendek. Untuk mencapai tujuan yang besar, dipilah-pilah dulu menjadi tujuan-tujuan yang kecil.

Penelitian yang belum tuntas ini bisa dilanjutkan oleh peneliti berikutnya, bisa juga oleh peneliti itu sendiri jika merasa belum puas. Sering kali ketidakpuasan penelitian dirasakan oleh peneliti, "Kok cuma gini ya? Masih penasaran." Tapi, mau tidak mau penelitian berikutnya didasari oleh masalah yang ditemukan pada penelitian sebelumnya. Penelitian lanjut yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri bisa diimplementasikan pada penelitian jenjang berikutnya (S2, S3, maupun postdoc). Namun tentu saja tingkat analisis dan sintesis tiap jenjang berbeda.

Sistematika Laporan

Untuk sistematika pelaporan dari penelitian yang kita lakukan, bisa dituliskan dalam susunan berikut :
  • pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, batasan penelitian, metodologi penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika pembahasan
  • dasar teori
  • perancangan dan realisasi, baik software saja, ataupun hardware dan software, berisi penentuan spesifikasi perancangan, batasan perancangan, arsitektur sistem yang dirancang (blok secara umum), perancangan sub-sistem (modul), realisasi dan integrasi modul (secara mendetil) dan spesifikasi teknis (dinyatakan dalam angka)
  • pengujian dan analisis, berisi pengujian sub-sub-sistem dan pengujian fungsional (pengujian secara keseluruhan)
  • kesimpulan dan saran

Semoga bermanfaat.

Sikap, Mimik, Wajah, Mata


Apa yang membuat kondisi emosi seseorang terasa oleh lingkungannya? Terasa oleh orang lain? Sikap, mimik wajah, memancarkan emosi, itu yang saya rasakan.

Sikap, dapat terlihat dari gesture tubuh. Namun, tidak dapat terlepas dari gesture wajah, atau dengan kata lain mimik wajah. Seseorang bahagia, sedih, marah, terharu, takut, kesal, simpati, antipati, bingung, semangat, merasa terpuruk, bangga, grogi, dan lain-lain, itu semua dapat tergambar pada wajah kita. Tapi tentu saja, saya mengecualikan orang yang memiliki degradasi kondisi kejiwaan, dengan kata kasar orang yang sakit mental, termasuk psikopat.

Bahagia, pasti diiringi dengan wajah berseri-seri, tawa lebar, mata bercahaya. Kesal, marah, pasti wajah berkerut, mulut cenderung cemberut, dan dari mata pasti memancarkan perasaan kesal maupun marah tersebut.

Mimik wajah, mendukung pencerminan dari apa yang kita rasakan, pencerminan emosi kita. Olah wajah membantu hal tersebut. Tapi elemen utama dari ekspresi emosi kita adalah mata. Yang paling berbicara adalah mata. Cahaya mata, dapat membahasakan kemarahan, kegembiraan, kekesalan, keterharuan, kebingungan, keputusasaan. Bahkan dari mata pula saya dapat merasakan ketulusan tidaknya seseorang terhadap kita. Kekaguman atau penghinaan atau peremehan terhadap kita. Kehangatan, atau ekspresi tak mau diganggu, terpancar juga dari mata. Jika seseorang menyukai (dalam hal yang lebih) kita, juga dapat dirasakan dari pandangan matanya. Bahkan hanya dengan berbicara melalui ekspresi mata, suatu kepercayaan dapat dibangun. Itulah mengapa saya selalu berusaha memperhatikan mata lawan bicara saya, karena saya ingin tahu emosi apa yang sedang dirasakan, sehingga saya bisa cukup menyesuaikan diri dengan kondisi pembicaraan.

Nah, tinggal bagaimana mengimplementasikan mimik, dan mata yang ekspresif pada robot inilah, yang masih menjadi pe-er bagi saya. Semoga saja ada jalan keluar, sehingga Human-Robot Interaction bisa lebih mudah dan tidak bertentangan dengan agama, moral dan etika, serta Hukum Asimov.

Bagian-bagian Robot

Sekarang kita melangkah ke bagian-bagian robot yuk. Enjoy it! Tapi, mari kita ingat-ingat dulu pengertian robot yang lengkap karena dari situlah petunjuk untuk menguraikan bagian-bagian robot.

"A robot is an autonomous system which exists in the physical world, can sense its environment, and can act on it to achieve some goals."

Dari definisi itu, barulah bisa kita uraikan bagian-bagian robot. Ini nih :
  • Tubuh fisik. Ya iya donk, kalau nggak, gimana caranya robot bisa eksis dan melakukan sesuatu di dunia nyata?
  • Sensor. Kenapa perlu sensor? Supaya robot bisa mengindera lingkungannya.
  • Efektor dan aktuator, ini diperlukan untuk beraksi.
  • Kontroler, ini supaya robot memiliki kemampuan autonomous.
Nah, yuk kita bahas masing-masing bagian itu ;D tapi maaf kalau bahasanya campur-campur, soalnya ada yang kurang enak kalau diterjemahkan.

Embodiment

Embodiment atau perwujudan. Ini adalah syarat utama robot. Kebayang kan kalau robot nggak ada tubuh fisiknya. Robot lho, harus di dunia nyata, bukan dunia lain. Nah, punya tubuh fisik akan memungkinkan robot untuk bergerak, baik gerak di tempat atau pindah ke tempat lain, juga bertemu dengan orang. Tapi, syarat utama ini memiliki konsekuensi. Apa saja konsekuensi itu?

  1. Karena ada di dunia nyata, robot tentunya harus mematuhi hukum-hukum fisika. Robot tidak boleh dengan seenaknya mengubah bentuk dan ukurannya; kalau melakukan sesuatu pasti mengkonsumsi waktu; memerlukan energi untuk mengindera, berpikir dan beraksi, dan lain-lain. Intinya adalah, robot adalah wujud nyata, bisa dilihat, tidak boleh menjadi sesuatu yang invisible.
  2. Karena punya tubuh fisik, robot harus berhati-hati terhadap tubuh dan lingkungan sekitarnya. Ya diibaratkan kita aja deh, kita nggak mau kan tubuh kita terluka, nubruk-nubruk orang lain sampai orang lain juga terluka. Untuk mencegah hal itu, maka robot harus punya kemampuan penghindaran tabrakan (collision avoidance).
  3. Robot bisa melakukan banyak hal, tapi tentu saja terbatas pada kemampuan yang dimilikinya. Pergerakannya, kecepatan bergeraknya, tugas-tugas yang dikerjakannya, juga interaksinya dengan lingkungannya, itu semua tergantung oleh ukuran robot, 'anggota-anggota tubuh' yang dimilikinya, juga kemampuan yang ditanamkan pada dirinya.
  4. Tubuh robot mempengaruhi kecepatan pergerakannya dan reaksinya terhadap lingkungan. Bentuk dan ukuran akan mempengaruhi kecepatan dan reaksi gerak, sama saja seperti kita. Kegesitan dan reaksi gerak kita juga dipengaruhi oleh tubuh kita sendiri kan?

Sensing

Penginderaan tentunya berkaitan erat dengan sensor. Sensor adalah divais fisik yang memungkinkan robot mempersepsikan lingkungannya untuk memperoleh informasi diri dan lingkungannya. Sensor apa saja yang perlu dipunyai oleh robot? Itu tergantung pada tugas yang harus dilakukan oleh robot. Sensor harus disesuaikan dengan tugas yang diberikan ke robot, sehingga tidak ada sensor yang nganggur, tidak terpakai sama sekali. Jadi, pembuat robot benar-benar harus memikirkan sensor apa yang akan ditanamkan pada robot seefisien mungkin. Seperti ini aja deh, robot pemadam api tugasnya adalah mencari dan memadamkan api di suatu ruangan. Nah, dari kata kunci mencari dan memadamkan, sudah terbayangkan sensor apa yang harus dipunyai. Mulai dari yang sederhana, untuk mencari api di ruangan-ruangan, robot pasti harus punya sensor yang bisa membantunya bernavigasi, entah sensor jarak, entah sensor penunjuk arah. Lalu sensor yang bisa mendeteksi api, bisa yang hanya mendeteksi jarak jauh, atau juga pendeteksi api jarak dekat agar robot bisa memadamkan api dengan akurat.

Oya, ada hal penting yang berkaitan dengan kemampuan sensing ini. Sudah pernah mendengar kata state? Atau state space? Bagi yang sudah pernah mengambil matematika teknik dan teori kendali, pasti pernah menghitung sesuatu kan dengan state space ini. State mendeskripsikan sebuah sistem. State robot berarti deskripsi robot tentang dirinya pada suatu waktu, bisa berupa hal yang terlihat (observable), terlihat sebagian (partially observable), atau tersembunyi (unobservable). State bisa berupa besaran kontinyu maupun diskrit. Kalau state space, itu adalah semua kemungkinan state yang ada dalam sistem. Misalnya switch untuk mematikan 1 buah lampu, state yang mungkin adalah ON dan OFF. Jadi, state space-nya ada 2. Ada yang ketinggalan nih. State bisa berupa state eksternal, bisa juga berupa state internal. State eksternal adalah state dari lingkungan yang dapat dipersepsikan oleh robot. Sedangkan state internal adalah state dari robot itu sendiri yang dirasakan oleh dirinya. Ya contoh yang mudah seperti kita deh, misalnya, kita bisa mencium bau makanan yang enak (state eksternal), dan merasakan lapar akibat perut yang kosong (state internal).

Action

Dalam melakukan aksi serta hal-hal yang bersifat fisis, robot menggunakan efektornya. Efektor menggunakan mekanisme dasar seperti otot dan motor, yang biasa disebut aktuator. Dari hal tersebut, ada 2 aktivitas utama yang dilakukan robot, yaitu locomotion (berpindah tempat) dan manipulation (memperlakukan objek lain).
Dari 2 aktivitas utamanya, robot bisa dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
  1. Mobile robotics, robot yang dapat berpindah tempat atau lokasi, baik di darat, air maupun udara.
  2. Manipulator robotics, robot tangan, atau robot yang bisa ngapa-ngapain objek lain, memanipulasi objek lain.
Nah, kalau humanoid robotics masuk kategori mana jadinya? Ya tentu saja masuk ke kedua-duanya. Karena hal itulah, humanoid robotics adalah tantangan besar dalam dunia robotika sekarang.

Brains and Brawn

Brains and brawn, pikiran dan tenaga. Untuk mengindera, untuk melakukan aksinya, robot perlu berpikir. Sama seperti kita, misalnya, kita merasakan lapar, lalu mencium rendang padang yang menggiurkan di dapur, pasti kita akan pergi ke dapur, lalu mengambil piring dan makan. Merasakan lapar, sensor lapar di perut kita memberitahu ke otak bahwa kita lapar. Hidung kita memberitahu otak ada rendang padang yang enak dari arah dapur. Dari 2 informasi tersebut, otak lalu memerintahkan kita untuk beraksi, pergi ke dapur terus makan. Sesudah makan, ya kenyang deh.

Saat kita berjalan menuju dapur, gerakan kita memerlukan tenaga, memerlukan energi. Organ pengindera kita juga memerlukan energi walapun sedikit. Otak kita pun memerlukan asupan energi. Asupan energi bisa kita peroleh dari asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi, begitu juga makhluk hidup lainnya. Nah, kalau robot, darimana dia memperoleh asupan energinya? Tentu saja dari sumber energi listrik, atau sumber energi lain untuk kemudian dikonversi menjadi energi listrik.

Autonomy

Autonomy di sini berarti kemampuan robot untuk mengambil keputusannya sendiri. Bertindak, melakukan aksinya dengan keputusannya sendiri, tanpa adanya bantuan dari operator manusia. Kemampuan autonomy ini didukung oleh adanya 'otak' atau kontroler pada robot. Kalau sekarang, kontroler ini bisa berupa PC (personal computer), mobile computer, atau mikrokontroler. Penggunaan jenis kontroler tergantung dari berat tidaknya tugas yang harus dilakukan oleh robot.

Dari kelima bagian robot tersebut, ada baiknya saat mendesain robot, pikirkanlah matang-matang kemampuan robot yang bagaimana yang akan diwujudkan. Hal tersebut akan mempengaruhi pemilihan bentuk robot, sensor, aktuator, sumber energi dan kontroler robot. OK, semoga bermanfaat ;D

Robot tuh apa sih?

Sepertinya, banyak dari kita yang masih bingung dengan definisi robot. Biar nggak bingung lagi, saya coba untuk cerita lagi definisi robot menurut Maja J. Mataric - seorang profesor di University of Southern California, perempuan lwoh \o/. Beliau mendefinisikannya dengan enak dan sesuai dengan kondisi robot yang sekarang. Tapi sebelumnya, setelah baca ini silakan lihat sejarah robot di wikipedia ya :D

Prof. Mataric mendefinisikan robot modern dengan pernyataan seperti ini:
"A robot is an autonomous system which exists in the physical world, can sense its environment, and can act on it to achieve some goals."
Artinya kira-kira, robot adalah suatu sistem autonomous yang eksis di dunia nyata, dapat mengindera lingkungannya, dan dapat melakukan aksi di dalamnya untuk mencapai beberapa tujuan.

Dari definisi itu, beliau menggarisbawahi beberapa kata kunci yang menjadi syarat apakah suatu sistem disebut robot atau robot wannabe. Kata-kata kunci apa sih yang bisa membedakan sistem itu robot atau bukan? Ini nih....

A robot is an AUTONOMOUS system. Autonomous di sini berarti robot beraksi menurut keputusannya sendiri, tidak dikendalikan sama sekali oleh manusia. Jadi, sistem yang manual dan semi-autonomous, tidak bisa disebut robot. Beliau juga menyatakan, sistem robot yang teleoperated - dikendalikan oleh manusia dari jarak jauh - juga bukan robot modern, meskipun hanya sedikit keputusan yang diberikan oleh manusia.

A robot is an autonomous system which exists in the PHYSICAL WORLD. Nah, ini syarat yang ke dua. Robot harus eksis di dunia nyata. Kalau cuma simulasi, namanya robot wannabe. Kenapa harus di dunia nyata? Karena hukum-hukum fisika yang suka nyleneh dan tantangan-tantangan yang kompleks di dunia nyata, maka robot benar-benar akan menemui kekomplekan tantangan dunia nyata, dan itu harus bisa dihadapi. Kalau hanya simulasi komputer, robot nggak akan menemui hal sekompleks ini pastinya.

A robot is an autonomous system which exists in the physical world, can SENSE its environment. Sense di sini berarti robot bisa mengindera, seperti mendengar, menyentuh, melihat, mencium (cuma saya belum nemu sensor bau, udah ada belum? -red-), dll. Untuk apa sih kemampuan itu? Ya tentunya untuk mendapatkan informasi lingkungannya. Sama seperti halnya kita manusia, dan juga hewan, untuk merasakan lingkungan kita, untuk mengetahui ada apa di lingkungan kita, dll. Kalau simulasi, kondisi-kondisi lingkungan dibuat sendiri, di-generate sendiri, tentu dengan berbagai asumsi dan batasan-batasan, yang pastinya tidak sesuai dan sekompleks dengan keadaan lingkungan nyata yang sebenarnya.

A robot is an autonomous system which exists in the physical world, can sense its environment, and can ACT ON IT. Ya iya donk, udah dapet informasi lingkungan, masa' informasi itu nggak diapa-apain? Beraksi di sini artinya merespon input-input sensornya dan untuk mencapai apa yang dikehendaki. Aksi yang dilakukan robot bisa berupa perpindahan, atau mempengaruhi lingkungan dengan melakukan sesuatu atau mengubah lingkungannya. Robot yang tidak melakukan aksi, tidak bisa disebut robot.

A robot is an autonomous system which exists in the physical world, can sense its environment, and can act on it to ACHIEVE SOME GOALS. Nah, ini hal terakhir yang membedakan robot dengan bukan robot. Robot harus beraksi dalam lingkungannya untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem yang beraksi secara random atau nggak menghasilkan apa-apa, bukan robot namanya. Untuk bisa mencapai tujuannya, maka robot harus memiliki inteligensia. Tujuan yang harus dicapai ini didasari oleh tugas yang diberikan ke robot. Tugasnya bisa sederhana, seperti "Don't get stuck" atau yang lebih kompleks, seperti "Do whatever it takes to keep your owner safe".

Ok, itu definisi robot modern. Oya, kalau robotika, itu adalah studi mengenai robot. Nah, kalau mau info lebih lagi, silakan buka link berikut.
http://en.wikipedia.org/wiki/Robot
Ubek-ubek aja lagi kalau mau mengenal robot lebih jauh ;D

Semoga bermanfaat!

Robot Pintar Dengan Emosi Artifisial


Pembuatan robot pintar atau sosok manusia buatan cerdas, sejak lama menjadi impian manusia. Kecerdasan buatan pada robot terutama bertujuan memberikannya sentuhan emosional, sehingga robot ini dapat menjadi teman akrab manusia. Hasil penelitian terbaru ke arah itu dipamerkan di Musium Ilmu Pengetahuan London. Robotnya diberi nama Berti. Sosoknya mungkin mengingatkan kita pada robot cerdas dalam film Terminator. Perbedaannya, Berti bersikap lebih ramah. Robot ini bisa bermain seperti anak-anak, dengan permainan kertas, batu dan gunting. Berti termasuk salah satu robot yang paling canggih di dunia. Robot ini mampu menirukan gerak dan mimik manusia ketika berbicara dan bermain. Robot Berti adalah produk kolaborasi antara para periset di berbagai Universitas dan sejumlah perusahaan di bidang robotik.


Robot Berti tidak memiliki kaki, namun diposisikan di atas meja, sehingga tingginya seukuran manusia. Lengan-lengannya kokoh dan wajahnya tanpa emosi. Warnanya didominasi hitam, dan sepintas mirip sosok robot dalam film Terminator.

Kesan seram menghilang, ketika robot canggih itu bermain batu, kertas dan gunting, sebuah permainan anak-anak yang cukup populer di Eropa, dengan para pengunjung musium. Robot ini memang tidak selalu memenangkan permainan. Inilah perbedaannya dengan robot lain, kata Craig Fletcher dari Elumotion perusahan pembuat robot Berti :

“Kita melakukan permainan psikologis. Para pemain saling memperhatikan dan mencoba menebak. Ini sebetulnya hanya program ujicoba, dan kami yang memprogram robotnya. Juga jangan lupa, robot ini akan mengingat semua langkah anda. Ia memiliki kemampuan tsb.“

Craig Fletcher menambahkan, ia dapat memprogram Berti agar belajar dari manusia, memainkan lebih banyak games psikologis dan membaca emosi pemain lawannya. Bersamaan dengan itu serangkaian komputer yang diprogram untuk membaca emosi manusia, juga mendemostrasikan kemampuannya secara simultan. (Sumber:dw-world)

Dunia Dikejutkan Penemuan Robot Yang Bisa Menangis


TOKYO (SuaraMedia) - Robot hanyalah seperangkat teknologi yang kaku, dingin dan tanpa ekspresi. Namun perkembangan teknologi bisa mengubah apapun menjadi mungkin. Termasuk mengubah perangkat robot yang tanpa ekspresi menjadi benda hidup yang memiliki perasaan layaknya manusia.

Adalah Kobian, robot sensitif yang bisa merespon ucapan dan tindakan yang dilakukan manusia kepadanya. Ilmuwan dari Universitas Waseda bekerjasama dengan perusahaan produsen robot Tsmuk Ltd menciptakan robot yang bisa tertawa, menangis, malu bahkan mengeluh.

TG Daily, Jumat (22/5/2009) melansir, penciptaan robot ini merupakan pengembangan dari konsep pembuatan robot yang pernah ada. Sebelumnya, tim pengembang robot Paranoid Android di Douglas Adams' Hitchhiker's mengalami kebuntuan ketika ingin menciptakan robot yang memiliki emosi.

Ilmuwan dari Universitas Waseda kemudian mengmbangkan rancangan ini. Pada akhirnya, terciptalah Kobian yang bisa menampakkan tujuh macam ekspresi emosi seperti manusia.

Wajah Kobian diatur oleh sejumlah penggerak yang bisa mengubah ekspresi sesuai suasana emosinya secara otomatis.

Karena bisa sangat dekat dengan manusia, Kobian dijadikan sebagai salah satu pelengkap fasilitas di rumah sakit untuk menghibur dan merawat psikologi orang-orang yang sedang sakit.

Penciptanya mengklaim Kobian merupakan terobosan mutakhir dalam teknologi robot. Dengan semakin berkembangnya teknologi robot, bukan tidak mungkin di masa yang akan datang tingkah robot akan bisa sangat mirip dengan manusia.(okz) SuaraMedia.Com

iRobot Militer, Robot Pengintai Yang Didesain Semini Mungkin


Setiap hari para ilmuan di luar negeri terus bereksperimen untuk membuat robot yang canggih demi nantinya dapat membantu manusia menjalani kehidupan. Tak usah di luar negeri, anak bangsa kita sendiri sepertinya mulai bangkit dalam menciptakan mesin-mesin robot yang semoga saja nanti menjadi cikal bakal kemudahan dan kemakmuran manusia. Bukan jadi faktor yang nantinya merugikan di masa mendatang.

Salah satu robot yang kini sedang dikembangkan di luar negeri adalah iRobot yang kurang lebih didanai sekitar 2.5 juta USD untuk membuatnya menjadi robot yang lebih kecil. Perusahaan yang membangun Ember microbot sendiri telah membuat robot ini sekecil mungkin agar tak dapat terdeteksi oleh radar. Ini tidak seperti yang pernah ditampilkan oleh pihak DARPA, yang justru melakukan sebaliknya. Fungsi utama dari robot ini sendiri adalah membantu pihak militer untuk melakukan tugasnya. Sengaja ditanamkan webcam dan USB dan SDIO didalamnya supaya data yang diambil dari robot ini dapat diproses di komputer. Rencananya robot ini akan siap didistribusikan dengan kisaran harga 100 USD atau sekitar 1 juta rupiah saja. Semoga dengan adanya jasa robot pengintai ini justru akan membawa kemakmuran dunia bukan menumpahkan lebih banyak darah tak bersalah di luar sana. Semoga saja!

Waalbot,Robot Pemanjat Dinding



Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap datang seekor nyamuk, Hap!! lalu ditangkap.

Itu dulu, karena dulu yang bisa merayap di dinding cuma cicak dan teman sebangsanya. Tapi dizaman modern ini, yang bisa merayap di dinding bukan cuma cicak tapi juga spiderman (di pilem) dan robot.

Robot yang diberi nama WaalBot ini mampu merayap di dinding karena dilengkapi dengan micro-suction adhesive pods yang berguna untuk menjaganya tetap nempel di dinding. Robot culun ini memiliki dua lengan yang masing-masing lengannya memiliki tiga micro- suction adhesive pods itu tadi.

Kalau saya diberi kehormatan untuk memberi nama pada robot ini, mungkin akan saya namai C-CUK ya.. masak cak terus, sekali-kali cuk lah..

Si WaalBot ini juga dilengkapi dengan RF (radio freq.) transmitter yang memungkinkan mengontrol si robot dari jarak jauh. Robot ini sengaja dibuat kecil karena kalau ukurannya besar akan sangat sulit membuat perekatnya. Gambar yang disamping ini saat si Waalbot lagi manjat lemari kayu. [Gizmodo & Nanolab]

Robot


Istilah robot berasal dari bahasa Cekoslowakia.Kata robot berasal dari kosakata “Robota” yang berarti “kerja cepat”. Istilah ini muncul pada tahun 1920 oleh seorang pengarang sandiwara bernama Karel Capec. Karyanya pada saat itu berjudul “Rossum’s Universal Robot” yang artinya Robot Dunia milik Rossum. Rossum merancang dan membangun suatu bala tentara yang terdiri dari robot industri yang akhirnya menjadi terlalu cerdik dan akhirnya menguasai manusia.

Kata Robotics juga berasal dari novel fiksi sains “runaround” yang ditulis oleh Isaac Asimov pada tahun 1942. Sedangkan pengertian robot secara tepat adalah system atau alat yang dapat berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk menggantikan dan mempermudah kerja/aktifitas manusia.

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, mesin harus memiliki dua macam kemampuan yaitu:

1) Bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya.

2) Bisa melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.

Untuk dapat dikatakan sebagai robot sebuah system tidak perlu untuk meniru semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem tersebut dapat mengadopsi satu atau dua saja sistem yang ada pada diri manusia saja sudah dapat dikatakan sebagai robot. Sistem yang diadopsi berupa sistem penglihatan (mata), sistem pendengaran (telinga) ataupun sistem gerak.

Sebuah robot dapat saja dibuat untuk berbagai macam aktifitas, namun sebuah robot harus dibuat dengan tujuan untuk kebaikan manusia. Ada hukum robotika yang perlu dipegang sebelum seseorang terjun dalam robotika, antara lain:

1) Robot tidak boleh menciderai manusia atau dalam keadaan tanpa aksi mengijinkan manusia mendekat untuk disakiti.

2) Robot harus menuruti perintah yang diberikan oleh manusia kecuali jika perintah tersebut bertentangan dengan hukum yang pertama.

3) Robot harus melindungi eksistensinya, selama tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.



Kegunaan dari robot

Sesuai dengan definisi robot di atas, maka terdapat banyak kegunaan dari robot. Secara umum kegunaan robot adalah untuk menggantikan kerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi atau mempunyai resiko yang sangat besar atau bahakn mengancam keselamatan manusia. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja di bagian welding di sebuah industri assembling kendaraan, akan mempunyai resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Maka untuk mengurangi rtesiko kerja tersebut perlu digunakan robot yang menggantikan kerja manusia di bidang tersebut, sehingga resiko kecelakaan kerja dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Ada juga sebagian robot yang sengaja diciptakan untuk menemani manusia di dalam aktifitasnya. Robot-robot ini dapat disebut robot bermain. Robot ini diciptakn untuk membantu manusia yang mengalami kesepian diri sehingga dapat mempunyai teman. Robot-robot yang termasuk jenis ini termasuk antar lain Battle Bots, Robot contesti, Robot Anjing.

Namun secara garis besar robot dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain:

1) Robot industri

2) Robot antariksa

3) Robot transportasi

4) Robot perang

5) Robot kendali jarak jauh

6) Robot kedokteran

7) Robot riset

8) Robot bermain, dll



Robot Era Modern

Robot era modern kini lebih banyak dikembangkan untuk riset daripada penyerupaan manusia. Sehingga memiliki kecerdasan sendiri nahkan ada rencana untuk membuat robot yang bisa ditandingkan dengan kecerdasan menyerupai manusia.
(Sumber:ekstrarobotik)

Robot Mikro yang Mampu Bekerja Dalam Tubuh


Ilmuwan di Korea telah membuat robot-robot yang cukup kecil untuk bisa menjelajahi tubuh manusia dan digerakkan oleh otot jantung.

Sukho Park di Chonnam National University, Korea, dan rekan-rekannya telah merancang sebuah robot-mikro yang digerakkan oleh sel. Tim Park membuat robot tersebut dengan menumbuhkan jaringan otot jantung dari sebuah tikus pada kerangka-kerangka robot kecil yang dibuat dari polidimetilsiloksana (PDMS). PDMS merupakan polimer biokompatibel sehingga membuat robot tersebut cocok digunakan dalam pengaplikasian biomedik.

Yang istimewa pada robot-robot ini, kata Park, adalah mereka tidak memerlukan suplai energi eksternal. Tetapi sel-sel otot jantung yang berelaksasi dan berkontraksi yang memberikan energi. Sel-sel otot jantung sendiri mendapatkan energinya dari sebuah medium kultur glukosa. Sel-sel yang berdenyut sendiri ini memungkinkan robot tersebut menggerakkan keenam kakinya.

Robot ini memiliki tiga kaki depan yang pendek (panjang 400 mikrometer) dan tiga kaki belakang yang lebih panjang (panjang 1200 mikrometer), semuanya terpasang pada sebuah badan segiempat. Pada saat sel-sel jantung berkontraksi, kaki belakang yang lebih panjang menekuk ke dalam. Ini menghasilkan perbedaan gesekan antara kaki depan dan kaki belakang, yang menekan robot bergerak maju. Para peneliti mengukur kecepatan rata-rata robot ini sekitar 100 mikrometer per detik.

Park mengatakan robot-robot yang mirip kepiting ini bisa digunakan di dalam tubuh untuk membersihkan rongga atau pembuluh yang tersumbat, dengan melepaskan sebuah agen pelarut untuk membersihkan penyumbatan yang mereka lalui. (sumber:chemistryworld)

Asimo


ASIMO (アシモ ,ashimo?) adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram, penampilan robot ini menyerupai seorang astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. ASIMO dapat berjalan dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6 km/jam. ASIMO diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan versi sebelas, semenjak dimulainya proyek ASIMO pada 1986.

Menurut Honda, ASIMO merupakan akronim untuk "Advanced Step in Innovative MObility"(Langkah besar dalam pergerakan inovatif). Pernyataan resmi Honda tersebut bertentangan dengan persepsi umum yang mengira bahwa kata "ASIMO" berasal dari nama penemu Tiga Hukum Robotik, Isaac Asimov. Selain itu, dalam bahasa Jepang, pelafalan "ashimo" bisa berarti "kaki juga" (dari bahasa Jepang "脚も").

Asimo generasi ke dua telah di pamerkan pada bulan september tahun 2007 lalu di barcelona, spanyol. Spesifikasi dari asimo generasi ke dua. Kecepatan lari 6 km/jam (yang terdahulu 3 km/jam. Kecepatan jalan normal 2,7 km/jam (yang terdahulu 2,5 km/jam).Kecepatan jalan ambil membawa benda 1,6 km/jam. kecepatan lari memutar 5 km/jam. tinggi 130 cm. berat 54kg. Asimo versi ke dua mampu mendorong kereta dorong ( Troli). Ia bisa mengatur jarak tubuh dengan kereta dorongnya, dan mengatur tenaga di di kedua lengannya untuk melakukan dorongan dengan sensor yang ada di pergelangan. dan Asimo versi ke dua ini dapat melakukan beberapa pekerjaan seperti menjadi resepsionis(sumber: Wikipedia)